Selasa, 07 Juli 2009

Harry Potter and The Half Blood Prince



PREPARE FOR THE FINAL BATTLE!

Ada pro dan kontra sejak rilisnya Film Harry Potter and The Order of the Phoenix. Beberapa penggemar tetap memberi penilaian yang bagus untuk film tersebut, sementara ada beberapa pihak yang kecewa dengan hasilnya. Maklum aja sob, mereka berpendapat bahwa special effect yang di tampilkan kurang mantap.
Tapi David Yates selaku sutradara tetap maju, dan semangat untuk menggarap film Harry Potter and The Half Bloo Prince, Dia ingin membuktikan bahwa ia bisa membuat film sekelas Harry Potter.
Dalam film kali ini David lebih mengedepankan sisi emosional dan selalu melihat sesuattu dengan relistis. Penting baginya intuk tetap menjaga sisi emosional dan realita, karena hal ini yang akan terasa dalam sebuah film fantasi.
Bakal makin banyak konflik dan lika liku di seputar kehidupan Harry,. Mulai dari persaingan, pertarungan, sampai percintaan. Khususnya tentang percintaan, hal yang satu ini bakal lebih banyak porsi yang di tampilkan, maklum seiring dewasanya Harry dan kawan kawan, kisah cinta tentunya juga akan muncul.

Plot

Harry Potter yang masa ini kembali ke Hogwarts untuk menjalani tahun keenamnya yang merupakan tahun tingkat lanjutan yang disebut tingkat NEWT, dan berpikir bahwa ia tidak akan bisa mengambil kelas NEWT Ramuan, mata pelajaran yang diperlukannya untuk kelak dapat berkarir sebagai seorang auror.

Karena tidak tahu bia mengambil kelas NEWT, Harry dan Ron pun tidak membeli buku "Pembuatan ramuan tingkat lanjut" yang diperlukan di kelas tersebut. Slughorn yang saat itu menempati posisi sebagai guru ramuan menggantikan Profesor.

Snape yang saat itu menempati posisi sebagai guru pertahanan terhadap

ilmu hitam, pun meminjamkan buku kepada Harry buku teks tua

"Pembuatan-Ramuan Tingkat Lanjutan" yang bertuliskan nama

pemiliknya, "Pangeran Berdarah Campuran". buku itu juga

berisi catatan-catatan kecil yang merupakan cara cepat dan mudah

membua ramuan membantu Harry menjadi unggul di kelas Ramuan, dan

mendapatkan reputasi melebihi Hermione. Sebagai hadiah, Slughorn

memberikannya hadiah sebotol kecil Felix Felicis, cairan

keberuntungan.

Hermione menganggap keberhasilan Harry

sebagai "kecemerlangan yang diperoleh dengan curang". Ia

tidak mempercayai buku itu, dan menduga ada Ilmu Hitam yang terkait.

Atas saran Remus Lupin, Harry menemukan bahwa buku itu diterbitkan

lima puluh tahun sebelumnya. Hermione menyelidiki perpustakaan dan

mencari di koran-koran lama The Daily Prophet, dan melontarkan dugaan

bahwa mungkin saja "the Half-Blood Prince" mungkin saja

Eileen Prince, seorang murid Hogwarts lama. Hermione berpendapat

bahwa tulisan Prince ini terlihat seperti tulisan perempuan; Harry

membantah, tetap meyakini bahwa pemilik buku itu adalah seorang

laki-laki.

Identitas sesungguhnya 'Pangeran

Berdarah-Campuran' terungkap dalam pertempuran di Hogwarts yang

membawa kepada kematian Albus Dumbledore. Ketika Harry hendak

menggunakan mantera Sectumsempra dan Levicorpus kepada Snape, Snape

meneriakkan bahwa Snapelah yang menciptakan mantera-mantera itu, dan

bahwa dialah 'Pangeran Berdarah-Campuran' itu.

Di film keenam ini, Harry Potter

berkenalan dengan seorang gadis baru, Lavender Brown, yang ternyata

adalah murid dari Gryffindor. Namun Harry sadar kalau sebenarnya yang

dicintainya adalah adiknya Ron, Ginny Weasley, tapi Ginny malah

mengencani teman sekelas Harry, Dean Thomas. Sementara Harry asyik

mengejar cinta Ginny, sahabatnya Ron malah berhubungan dengan

Lavender, cinta segi banyak ini memberikan warna lain yang membuat

film Harry Potter kali ini jadi terkesan nyata.

Skenario film Harry poter and

half-blood prince ditulis oleh Steve Kloves dan disutradarai David

Yates, yang juga menyutradarai film Harry Potter and the Order of the

Phoenix.

Jika kelima film sebelumnya difilmkan

di UK, film kali ini digarap di New Zealand mengingat kondisi iklim

yang lebih bersahabat dan juga karena kurangnya biaya untuk

mengerjakan di Skotlandia. Film berdurasi 153 menit ini, adalah film

Harry Potter terpanjang ketiga setelah Chamber of Secrets yang

berdurasi 161 menit dan Goblet of Fire dengan 157 menit. Keindahan

soundtrack dalam film ini diisi oleh composer Nicholas Hooper yang

sebelumnya juga mengisi scoring di Harry Potter and the Order of the

Phoenix, kali ini ia bekerjasama dengan John William’s Hedwig

Theme.

dikutip dari berbagai sumber

3 komentar:

  1. wah kerenn sob........ liat dri uraian diatas jdi mau non ton nih......hehe...................kpan2 kalau dh keluar dvd nya tak bli langsung!!!hehe..............salam............ jamal

    BalasHapus
  2. WACH GA SABAR NEH NTUK LIAT FILMYA...BLOGNYA MANTABS BRO

    BalasHapus
  3. ketigax! wah paten gan,.,, gag sbar tuh kpand mulai di bioskop. hehe

    BalasHapus

Video Minggu Ini

Buka Videonya